lalalal

test

Review Film Ex-Machina dan Keterkaitan Dengan Mata Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer

https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/71UxhMFjSlL._SL1134_.jpgFilm Ex-Machina ini adalah film yang sangat menarik dan sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Memang film ini menurut saya pada awalnya seperti membosankan karena hanya ada dialog antar pemain yang tidak disuguhi dengan kejutan di film ini. Akan tetapi, kalau anda benar-benar memperhatikan film ini, maka film ini makin lama akan semakin bagus dan menarik untuk ditonton.
Film ini menceritakan seorang programmer yang bernama Caleb yang pada saat itu menerima pesan bahwa dia telah memenangkan undangan untuk mengunjungi pencipta bluebook. Bluebook sendiri merupakan salah satu mesin pencari yang dapat diibaratkan google dalam kehidupan nyata. Caleb sama sekali tidak menyangka kalau rumah dari Nathan(pendiri bluebook) terletak ditengah hutan yang menyajikan view alam indah difilm ini. Disana Caleb harus melakukan tes turing kepada sebuah robot yang sudah diberikan sebuah kecerdasan buatan ( artificial intelegency ) yang sangat sempurna. Caleb akan melakukan tes turing selama 10 hari, tapi makin hari caleb merasakan ada sesuatu yang mengganjal dengan Nathan , Kyoko (robot Ai generasi sebelum Ava), Ava ( robot Ai yang di tes turing. Sampai pada akhirnya Caleb ragu akan kebenarannya sebagai manusia sehingga membuktikannya dengan melukai tangannya sendiri untuk meyakinkan dirinya adalah manusia. Setiap tes Ava dilakukan, pasti ada sesi dimana ava membuat listrik tempat penelitian Nathan tidak berfungsi, dan pada saat itulah ava mempengaruhi Caleb yang mulai merasakan bahwa ava mulai menyukainya. Sampai pada akhirnya film ini akan berakhir, caleb dan ava membuat perjanjian untuk mematikan listrik pukul 22.00 dan caleb akan membuat nathan mabuk dan mengunci nathan dirumahnya. Tapi hal yang tak terduga akhirnya terjadi, ternyata nathan mengetahui pembicaraan caleb dan ava menggunakan kamera yang tidak memakai tenaga listrik rumahan melainkan baterai. Pada bagian setelah ini saya mungkin sedikit sulit memahami bahwa pada akhirnya ava tetap berhasil keluar dari ruangannya dan sepertinya ada hal yang dibicarakan ava dengan kyoko yang tidak diketahui nathan dan caleb. Pada akhrinya nathan dibunuh oleh kyoko dan juga ava yang bekerja sama dan juga caleb dikunci didalam rumah oleh ava dan ava dapat dengan bebas hidup didunia nyata. Menurut saya ini merupakan sesuatu yang sangat ditakuti dalam perkembangan teknologi di masa sekarang karena manusia dapat dimanipulasi oleh robot yang sudah memiliki kecerdasan buatan tanpa manusia itu tahu dia telah terkena tipu daya.
Selanjutnya keterkaitan antara film ini dengan mata kuliah IMK adalah :
  •  Film ini menggambarkan bagaimana interaksi manusia dan komputer itu benar-benar nyata seperti Caleb yang masuk rumah nathan dengan mendekatkan mukanya kearah alat scanner.
  •  Ava adalah sebuah sistem Ai yang berdasarkan sistem komputer yang mampu berbicara dan menanggapi apa yang disampaikan caleb.
  • Adanya sensor suara untuk menghidupkan dan mematikan lampu merupakan sebuah interaksi yang juga nyata dari manusia dan desain ruangan dengan basis komputer.
  •   Adanya penggunaan teknik evaluasi yang dilakukan oleh ava ketika diminta menggambar hal yang real oleh caleb.
  • Adanya interaksi antara kyoko dengan caleb dan nathan walaupun interaksi itu tidak sesempurna interaksi antara ava dan caleb.

Tugas 3 : Pekerjaan Masa Depan

Bismillah...
Sejak masa sma saya mulai tertarik menggeluti dunia seputar kebumian, mulai dari memperdalam ilmu saya dibidang kebumian sampai mencoba ikut olimpiade geografi ataupun olimpiade kebumian . Saya sangat merasa tertarik dengan segala hal yang berhubungan dngan alam bebas baik. Saya selalu mencari hal-hal baru ataupun perkembangan baru yang terjadi di alam kita yang indah ini, oleh karena kegemaran saya ini, saya sangat ingin bekerja di gedung bundar BMKG. Kalo kaya gitu pertanyaannya kenapa kuliah SI?  salah satu alasan saya mengambil jurusan si ketimbang geografi adalah, karena ketertarikan saya di bidang sistem informasi geografis sangat dalam. SIG berhubungan dengan sistem pembagian informasi dari bmkg kepada masyarakat luas, dengan informasi inilah kita masyarakat tahu bencana apa yg terjadi, peringatan juga soal tsunami dikala gempa, semakin kita cepat mengolah informasi, maka semakin cepat pula masyarakat melakukan tindakan-tindakan yang bersifat urgent.
Saya ingin sekali memulai karir pekerjaan saya di BMKG ini, entah kenapa sebenarnya keinginan ini sudah ada sejak saya masih SD. Rumah nenek saya sangat dekat dengan gedung BMKG sehingga setiap kami berkunjung kerumah nenek pasti saya melewati gedung BMKG dan ketika saya melewati gedung itu, saya selalu berujar ke adik saya " nanti abang bakal kerja disitu" sambil menunjuk gedung bundar BMKG. Saya akan selalu berjuang untuk membuat kata-kata saya itu benar-benar terjadi, apapun halangannya saya akan terus berusaha hingga impian pekerjaan saya ini dapat tercapai. Keinginan saya juga ingin memperbaiki SIG yang sudah ada sekarang, memang sudah baik, namun pasti bisa lebih baik lagi dengan semakin berkembangnya IPTEK.
Inshaa Allah bisa......

Tugas 2: Six Sigma

Secara umum, Six Sigma adalah suatu metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous Improvement). SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol σ, Six Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6σ. Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik pula kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat kecacatan atau kegagalannya. Seperti Tabel konversi Sigma dibawah ini.

Strategi yang dilakukan oleh Six Sigma adalah :

Fokus terhadap Kepuasan dan Kebutuhan Pelanggan (Customer Focused)
Menurunkan tingkat kecacatan (Reduce Defect)
Berkisar di sekitar Pusat Target (Center around Target)
Menurunkan Variasi (Reduce Variation)
Konsep dasar dari Six Sigma sebenarnya berasal dari gabungan Konsep TQM (Total Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC) dimana kedua konsep tersebut berasal dari pemikiran-pemikiran para pakar seperti Deming, Ishikawa, Walter Shewhart dan Crossby. Dalam perkembangannya, Six Sigma yang mulanya adalah sebuah metric berkembang menjadi sebuah  Metodologi dan saat ini sudah menjadi sebuah Sistem Manajemen.

Dalam Penerapan Six Sigma, target atas kecacatan atau kegagalan proses dikontrol dalam target 3,4 DPMO (Defects per Million Opportunities  atau Kegagalan per sejuta kesempatan) yang artinya dalam 1 Juta unit produk yang diproduksi hanya ada 3,4 unit yang cacat. Berarti perusahaan memproduksi produk dengan tingkat kepuasan pelanggan mencapai 99,9997%.

Tabel Konversi Sigma (Six Sigma)

Tingkatan Posisi Six Sigma

Tingkatan Posisi bagi orang dalam Metodologi Six Sigma adalah :

Champion / Sponsor (Top Management)
Master Black Belt
Black Belt
Green Belt
Team Members (Anggota Team)
Proses Owner (Pemilik atau orang yang mengerjakan proses)
Pengetahuan tentang Statistik wajib dimiliki bagi orang yang menggunakan Metodologi Six Sigma ini terutama pada posisi Green Belt, Black Belt dan Master Black Belt.

Untuk mendapatkan sertifikasi  Green Belt, Black Belt dan Master Black Belt diperlukan pelatihan khusus dan di uji oleh badan penguji seperti ASQ (Amerika Serikat) dan SQI (Singapura).

5 Tahap dalam Six Sigma (DMAIC)

Terdapat 5 Tahapan yang dipergunakan Six Sigma dalam penyelesaian masalah dikenal dengan Metode DMAIC , yaitu :

1. DEFINE

Yaitu Tahap pertama dalam Six Sigma untuk mendefinisikan dan menyeleksi permasalahan yang akan diselesaikan beserta Biaya, manfaat dan dampak terhadap Pelanggan (customer)

Alat-alat (Tools) yang digunakan dalam tahapan Define ini antara lain :

Function Deployment Process Map
SIPOC Map (Diagram Supplier, Input, Proses, Output dan Customer)
Pareto Chart
FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Affinity Diagram
Relation Diagram
Cause and Effect Analysis (Fishbone Chart dan Cause and Effect Matrix)
2. MEASURE

Measurement adalah Tahapan Pengukuran terhadap Permasalahan yang telah didefinisikan untuk diselesaikan. Dalam tahap ini terdapat Pengambilan data yang kemudian Mengukur Karakteristiknya serta kapabilitas dari proses pada saat ini untuk menentukan langkah apa yang harus diambil untuk melakukan perbaikan dan peningkatan selanjutnya.

Alat-alat (Tools) yang digunakan dalam tahapan Measurement adalah :

Cause and Effect Analysis (Fishbone Chart dan Cause and Effect Matrix)
Probability Distributions (Distribusi Probabiliti)
Basic Statistic seperti Mean,  Median dan Modus
Gage Reproducibility and Repeatability (GR&R)
Process Capability
3. ANALYSIS

Tahapan Analysis adalah tahapan untuk menemukan solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan Root Cause (Akar Penyebab) yang telah di-identikasikan. Di dalam Tahapan ini, kita harus dapat menganalisis  dan melakukan validasi terhadap Akar Permasalahan (Root Causes) atau Solusi  melalui pernyataan-pernyataan Hypothesis.

Alat-alat (Tools) yang digunakan dalam tahapan Analysis adalah :

Uji Hipotesis (Hypothesis Testing)
Regression
Correlation Analysis
ANOVA (Analysis of Variance)
Multi-Vari Analysis
Contingency Table
4. IMPROVE

Setelah mendapat Akar Permasalahan dan Solusi serta men-validasi-nya, tahap selanjutnya adalah melakukan tindakan perbaikan terhadap permasalahan tersebut dengan melakukan pengujian dan percobaan untuk dapat meng-optimasi-kan solusi tersebut sehingga benar-benar bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan yang kita alami.

Di Tahap Improvement, alat yang digunakan adalah DOE atau Design of Experiment yang terdiri dari :

Factorial Design
General Full Factorial Design
Fractional Factorial Design
5. CONTROL

Tujuan dari tahapan Control adalah untuk menetapkan Standarisasi serta mengontrol dan mempertahankan Proses yang telah diperbaiki dan ditingkatkan tersebut dalam jangka panjang dan mencegah potensi permasalahan yang akan terjadi di kemudian hari ataupun ketika ada pergantian proses, tenaga kerja maupun pergantian manajemen.
Contoh Kasus Penggunaan Six Sigma:
Masalah:

Suatu perusahaan retailer makanan melakukan riset terhadap 300 outletnya dan menemukan 96% kue yang dibuat di toko telah dibuat dengan icing berlebihan. Kelebihan tersebut bervariasi antara 1 hingga 32 ons icing ekstra.

Analisa Six Sigma:

Alasan yang paling signifikan untuk icing yang berlebihan adalah bahwa si penghias kue tidak pernah menimbang kuenya. Untuk menuntaskan masalah, perusahaan tersebut memfasilitasi setiap bakery departement dengan beberapa timbangan digital. Hal ini mengurangi pemborosan icing sebanyak lebih dari 80%.

Sumber :
shiftindonesia.com/six-sigma-in-action-seri-ilustrasi-penerapan-six-sigma-di-berbagai-sektor/

ilmumanajemenindustri.com/pengertian-six-sigma-5-tahapan-six-sigma-dmaic/

Manajemen Sistem Informasi Layanan


          Manajemen sistem informasi layanan secara kata perkata mungkin kita dapat mengetahui apa yang akan dibahas dari penulis tentang ini. Berikut penjelasan pengertian secara kata perkata menurut para tokoh yang nantinya akan penulis berikan kesimpulan tentang apa itu definisi singkat dari “ Manajemen Sistem Informasi Layanan”
·         Manajemen menurut hilman adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
·         Sistem menurut Gordon B. Davis adalah sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud
·         Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan (wikipedia.org)
·         Layanan berasal kata pelayanan yang berarti, aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut (Kotler : 1994)
·         Secara sederhana dapat kita simpulkan pengertian dari manajemen sistem informasi layanan adalah usaha yang dilakukan dengan memberikan informasi secara sistematis dan juga dengan tujuan memberikan pelayanan kepada para pengguna manajemen sistem informasi layanan tersebut.



Salah satu metode yang digunakan untuk manajemen sistem informasi layanan ini adalah dengan metode six sigma. Metode six sigma adalah metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk menghilangkannya (Harry dan Scroeder, 2000). Dalam six sigma terdapat 5 tahap untuk menerapkannya yaitu : define-measure-analyze-improve-control dimana setiap tahap ini selalu berulang. Berikut gambarannya :
 Itulah sedikit tentang definisi manajemen sistem informasi layanan dan juga sedikit materi tentang salah satu metodenya yaitu metode six sigma.
Sumber :